SETARA (APLIKASI PENERJEMAH BAHASA ISYARAT) SEBAGAI SOLUSI DISEKUILIBRIUM KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN DI KOTA SEMARANG
Keywords:
bahasa isyarat, pendidikan, penerjemahanAbstract
Eksklusi sosial terhadap kelompok masyarakat tuli dan bisu merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Tak berlebihan jika marginalisasi pendidikan dianggap sebagai faktor terbesar yang mulai menggerogoti pemerataan hak-hak lainnya. Adanya hambatan komunikasi antara kelompok tuli dan bisu, melemahkan kemampuan untuk saling memahami. Hambatan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan pendidikan memegang peran penting dalam munculnya kesulitan komunikasi yang berdampak pada beberapa struktur sehingga menciptakan lingkungan belajar yang tidak ideal bagi siswa. Mengingat jumlah kelompok tuli dan bisu yang cukup besar justru gagal berkembang secara optimal, dan—lebih jauh—mempunyai andil besar dalam bermasyarakat, akibat keterbatasan komunikasi, menjadi urgensi yang nyata bagi kita untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian in mengusulkan suatu solusi dalam menjembatani terjalinnya komunikasi melalui aplikasi SETARA: Penerjemah Bahasa Isyarat, yang dapat dengan mudah diakses, baik oleh guru maupun siswa tuli dan bisu, melalui input bahasa isyarat dalam bentuk citra visual. Dalam rangka pengembangan aplikasi, pemerolehan data melalui kuesioner telah dilakukan. Terdapat 3 kuesioner yang ditujukan kepada tenaga pendidik untuk mengukur tingkat pemahaman bahasa isyarat, mengetahui hambatan dalam komunikasi, dan pendapat terhadap aplikasi. Sedangkan untuk siswa-siswi terdapat kuesioner untuk mengetahui hambatan dalam komunikasi. Pengujian aplikasi juga telah dilakukan untuk mengukur efektivitas SETARA dalam kehidupan sehari-hari.